Minggu, 30 April 2017

Merindukan hal yang tak pernah didapatkan


Pagi ini gue dapet kerjaan untuk mencetak beberapa lembar foto keluarga, seperti biasa gue memperhatikan moment dimana foto-foto itu diambil. Langsung saja pikiran ini melayang entah kemana...melihat sebuah keluarga kecil sederhana yang terlihat begitu bahagia...
Sementara gue baru beberapa hari lalu terisak-isak didepan rumah karna fakta yang tak dapat dihindari. keluarga kecil tempat gue berteduh ini telah runtuh setelah bertahan sekian lama. Gue bukan menangisi kepergian seorang ayah tapi sakitnya hati ibu gue yang selama ini dipendam...tiap ketemu gue selalu saja membahas betapa dia sakit hati dan tangisnya menjadi pecah begitu saja...pagi itupun begitu,gue dengan sengaja menghindar tapi yg terjadi malah gue yang akhirnya terisak-isak...kenapa gue gak punya ayah seperti orang lain? Yang takkan membiarkan anak"nya makan dari tempat sampah,atau kenapa gak sejak awal saja,gak perlu punya sosok seorang ayah. Sosok yang saat ini dihapuskan dari keluarga gue....dan gue harap dia gak akan pernah kembali lagi sampai kapanpun.
Kenapa juga gue harus merindukan sesuatu yang gak pernah gue punya?
Foto keluarga sederhana yang sedang gue tangani ini menjadi gambaran sekaligus gamparan hal yang sejak lama gue inginkan...betapa keluarga harusnya begitu indah jika dipertahankan dengan baik. Dan pagi Itu jadi saksi tangisan terakhir gue,tangisan itu bukan untuk sakit hati gue...melainkan mewakili sakit hatinya seorang wanita yang berjuang mempertahankan semuanya sampai akhir meski akhirnya runtuh dan puing-puingnya menimpa sekujur tubuhnya...untuk ibu. Semoga dia lebih kuat kedepannya maafkan anak-anak mu yang belum bisa menjadi penghibur disaat sedihmu...tetap lanjutkan hidupmu apapun yg terjadi,jangan disesali...kamu telah membesarkan kami dengan cukup senang dan tangguh.tak ada pahit yang tak dapat kami telan saat ini berkat kamu...terimakasih dan maaf ibu

Thanks for the moment


Sepertinya ini post pertama gw ditahun 2017... Tahun yg luar biasa menyibukkan. Gak seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini juga gw melewati masa yg disebut Ujian Nasional...Entah kenapa gw baru mau melangkah sekarang ? Kadang gw pikir apa gunanya ? Title gw sebagai pelajar paket C sama sekali bukan sesuatu yg membanggakan...tak ada ucapan selamat, karangan bunga,kado atau apapun yg diterima oleh orang-orang seperti kami...kurang lebih inilah rasanya jadi masyarakat kelas 2.
Tapi gw bersyukur karna banyak ketemu temen yg hempppp senasib seperjuangan...orang-orang yg hidupnya stag,banyak masalah,pendidikannya putus ditengah jalan,bahkan yg jalan hidupnya hancur berkeping-keping...mereka itu seperti troublemaker,orang pinggiran yg bahkan gak peduli sama nasib mereka kedepannya.tapi mereka sisain waktu buat berkumpul dalam satu kelas cuma demi selembar kertas ijasah dan tanpa terasa merekalah golongan terkuat yang gw temui dan gak butuh waktu lama buat gw kagum sama keadaan mereka...disini gw baru ngerasa masa yg hilang dulu tertebus...meski cuma sebentar tanpa moment berarti tapi gw bersyukur dengan bangga kalau gw adalah bagian dari mereka itu...selembar kertas kosong bukanlah apa-apa,kenangan bersama kalianlah yang paling berarti.... Terimakasih untuk teman,sahabat,guru,bahkan tukang kopi yg setia menemani perjuangan kami menahan ngantuk...dan untuk moment yang terindah yang takkan terganti.... Its been a long day,without you my friend and Ill tell you all about it when I see you again...