Kamis, 08 Oktober 2020

BAGIAN TERSULITNYA

Kalau kau baca ini maka aku sedang dalam keadaan masih menganggur tanpa sepeserpun uang.
Masih sendiri tanpa seorangpun dibelakang.
Masih berkutat merangkai masa depan yang tinggal sejengkal menuju akhir.
Aku dalam keadaan terburuk sepanjang hidup
Tapi aku tak juga menyesali sesuatu.
Bukan menghadapi kamu yang emosian
Bukan pula menghadapi kebohongan mu
Yang Aku tahu itu.
Bagian tersulitnya adalah mengembalikan hidupku sepertu dulu
Aku biasa melakukan segala sesuatu sendiri
Tanpa mu takkan ada bedanya
Tapi liat aku sekarang terlumpuhkan,
Aku merasa tidak lagi mudah percaya orang lain
Aku kesulitan memanajemen kan semua kebiasaan ku yg terbaik
Aku menjadi malas
Menjadi was-was
Dan takut sekali berhadapan dengan orang lain seolah aku akan menghadapi mu lagi.
Bukan tanpa sebab tapi Karena orang seperti kau lah aku kehilangan teman, pekerjaan , berhutang, bahkan kewarasan.
Takkan kusangkal kalau aku masih kecewa
Karena setelah semua itu kau bilang aku bukanlah siapa-siapa.

Aku sadar terlalu takut minta tolong sebelumnya.
Sekarang yang berada disisi ku adalah hal yang terbaik yang pernah kumiliki tapi aku takut mengecewakannya sehingga aku lebih banyak menunggu keadaan berubah
Aku sadar kau takkan coba memahami, jika aku bicara seperti ini kau akan langsung muntab, mengatakan aku menyindir, mencemarkan dan sederet tuduhan masuk akal lainnya.

Tidak. Mungkin baru 10 atau 20 tahun lagi kau paham tulisan ini.
Dan Kau sadar kalau sebelum kehilangan semuanya aku telah berikan segalanya untuk mu